K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan
kerja.
Kesehatan dan
keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain
yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3
(keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik
industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi
organisasi dan industri, ergonomika,
dan psikologi
kesehatan kerja.
Berikut adalah
pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :
Filosofi (Mangkunegara) :
Filosofi (Mangkunegara) :
Suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya
dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil
dan makmur.
Keilmuan :
Semua Ilmu dan Penerapannya untuk
mencegah terjadinyakecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
OHSAS 18001:2007 :
Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung
dan tamu) di tempat kerja.
Bahaya fisik dan mekanik
Pekerja yang bekerja dengan penuh risiko tanpa peralatan
keselamatan yang memadai
Harry McShane, di usia 16 tahun (1908) mengalami kecelakaan
kerja. Ia tidak sengaja tertarik ke arah permesinan di sebuah pabrik diCincinnati.
Ia kehilangan lengan dan kakinya patah tanpa mendapatkan kompensasi sedikitpun
Bahaya
fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri. Bahaya tersebut
mungkin tidak bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi dan pertambangan,
namun seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur
keamanan untuk mengatur risiko tersebut. Buruh anak menghadapi
masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja dewasa. Jatuhadalah kecelakaan
kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi,
danperawatan bangunan.
Permesinan adalah
komponen utama di berbagai industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi,
dan pertanian,
dan bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan
komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang
panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar, memotong, menusuk, dan memberikanbenturan dan melukai
pekerja jika tidak digunakan dengan aman.
Tempat
kerja yang sempit yang memiliki ventilasi dan pintu masuk/keluar terbatas,
seperti tank militer,
saluran air, dan sebagainya juga membahayakan. Kebisingan juga
memberikan bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran. Temperatur
ekstrim panas mampu memberikan stress panas, kelelahan, kram, ruam, mengabutkan kacamata keselamatan, dehidrasi,
menyebabkan tangan berkeringat, pusing, dan
lainnya yang dapat membahayakan keselamatan kerja. Pada temperatur ekstrim
dingin, risiko yang dihadapi adalah hipotermia, frostbite, dan
sebagainya. Kejutan listrik memberikan
risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas
instalasi listrik.
K3
yang spesifik dapat bervariasi pada sector dan industri tertentu. Pekerja kontruksi akan
membutuhkan pencegahan bahaya jatuh, sedangkan nelayan menghadapi risiktenggelam. Biro
Statistik Buruh Amerika Serikat menyebutkan bahwa perikanan, penerbangan, industri
kayu, pertanian, pertambangan, pengerjaan
logam, dan transportasiadalah
sektor industri yang paling berbahaya.
Konstruksi
Konstruksi
adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan
tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya. Risiko jatuh
adalah penyebab kecelakaan tertinggi. Penggunaan peralatan keselamatan
yang memadai seperti guardrail dan helm, serta pelaksaan
prosedur pengamanan seperti pemeriksaan tangga non-permanen dan scaffolding mampu
mengurangi risiko kecelakaan. Tahun 2010, National Health Interview Survey mengidentifikasi
faktor organisasi kerja dan psikososial dan paparan kimiawi/fisik pekerjaan
yang mampu meningkatkan beberapa risiko dalam K3. Di antara semua pekerja
kontruksi di Amerika Serikat, 44% tidak memiliki standar pengaturan kerja,
sementara pekerja di sektor lainnya hanya 19%. Selain itu 55% pekerja
konstruksi memiliki pengalaman ketidak-amanan dalam bekerja, dibandingkan 32%
pekerja di sektor lainnya. 24% pekerja konstruksi terpapar asap yang bukan
pekerjaannya, dibandingkan 10% pekerja di sektor lainnya.
Pertanian
Traktor dengan
sistem pelindungan terguling
Pekerja
pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin,
kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian
industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin
pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang
terguling. Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam
pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan
kesehatan organ seks dan kelainan kelahiran bayi.
Jumlah
jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat memperlihatkan
bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan 24% bekerja lebih
dari 60 jam seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja tersebut mengakibatkan tingginya
risiko kecelakaan. Dari semua pekerja, 85% bekerja di luar ruangan lebih sering
dibandingkan sektor lainnya yang hanya 25%.
Sektor jasa
Sejumlah
pekerjaan di sektor jasa terkait
dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun tidak terpapar
risiko yang sama. Masalah kesehatan utama dari pekerjaan di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis
serta kelebihan jam kerja.
Pertambangan dan perminyakan
terpapar bahan kimia dan asap yang
membahayakan kesehatan. Risiko kulit terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup
asap, hingga risiko lain seperti homesick karena lokasi kerja
yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas
pantai.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.html