KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI
Pengertian Demokrasi
Secara
etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos dan kratos.
Demos adalah rakyat sedangkan kratos adalah kekuasaan. Demokrasi berarti
kekuasaan dari rakyat. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan rakyat karena
rakyatlah yang berkuasa sekaligus diperintah.
Pemerintahan
dari rakyat artinya pemerintah suatu negara mendapat kepercayaan dari rakyat
untuk menyelenggarakan pemerintahan. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan atau
kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi. Apabila pemerintah telah mendapat
kepercayaan dari rakyat untuk memimpin negara, pemerintah tersebut dianggap
telah sah. Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan negara itu dijalankan
oleh rakyat. Walaupun dalam praktiknya pemerintahan dijalankan oleh pemerintah,
orang-orang dalam pemerintah tersebut telah dipilih dan mendapat kepercayaan
dari rakyat.
Pemerintahan
untuk rakyat merupakan pemerintah yang menghasilkan dan menjalankan
kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Jika kebijakan yang dihasilkan hanya untuk kepentingan sekelompok orang dan
tidak berdasarkan kepentingan rakyat, pemerintahan tersebut bukan pemerintahan
demokratis.
Negara yang
menganut asas kedaulatan rakyat atau demokrasi memiliki ciri sebagai berikut.
a. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang
mencerminkan kehendak rakyat.
b. Adanya pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
c. Adanya kekuasaan atau kedaulatan rakyat
yang dilaksanakan oleh lembaga yang bertugas mengawasi pemerintah.
d. Adanya susunan kekuasaan badan atau lembaga
negara ditetapkan dalam UUD negara.
3. Demokrasi
sebagai Pandangan Hidup
Demokrasi dapat dipahami tidak hanya merupakan bentuk pemerintahan dan sistem
politik, tetapi merupakan sebuah pandangan atau sikap hidup yang dimiliki oleh
warga yang menginginkan kehidupan demokrasi.
Menurut John Dewey, ide pokok demokrasi adalah pandangan hidup yang dicerminkan
dengan perlunya partisipasi dari setiap warga yang sudah dewasa dalam membentuk
nilai-nilai yang mengatur kehidupan.
Di Indonesia yang menganut sistem demokrasi, setiap kebebasan harus
dipertanggungjawabkan, baik kepada Tuhan, masyarakat, bangsa, negara, maupun
diri sendiri.
4. Nilai dan
Budaya Demokrasi
a. Nilai
Demokrasi
Nilai-nilai demokrasi dibutuhkan untuk menjadi landasan atau pedoman
berperilaku dalam negara demokrasi. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli
mengenai nilai-nilai demokrasi.
1) Rusli
Karim (1991)
Rusli Karim
menyebutkan bahwa perlunya kepribadian yang demokratis meliputi inisiatif,
toleransi, disposisi resiprositas, komitmen, kecintaan terhadap keterbukaan,
tanggung jawab,
serta kerja
sama keterhubungan.
2) Zamroni
(2001)
Menurut
Zamroni, demokrasi akan tumbuh kokoh jika di kalangan masya- rakat tumbuh
kultur dan nilai-nilai demokrasi, yakni toleransi, terbuka dalam berkomunikasi,
bebas mengemukakan dan menghormati perbedaan pendapat, memahami keanekaragaman
dalam masyarakat, saling menghargai, mampu mengekang diri, menjunjung nilai dan
martabat kemanusiaan, percaya diri atau tidak menggantungkan diri pada orang
lain, kebersamaan dan keseimbangan.
3) Henry B.
Mayo (1990)
Henry B.
Mayo mengklasifikasikan 8 nilai demokrasi, yaitu pengakuan penghormatan atas
kebebasan, pemajuan ilmu pengetahuan, penegakan keadilan, pengakuan dan
penghormatan terhadap keanekaragaman, penggunaan paksaan sesedikit mungkin,
pergantian penguasan secara teratur, penjaminan perubahan secara damai dalam
masyarakat dinamis, serta penyelesaian pertikaian secara damai dan sukarela.
b. Budaya
Demokrasi
Masyarakat yang menerima dan
melaksanakan secara terus menerus nilai-nilai demokrasi dalam kehidupannya
akan menghasilkan budaya demokrasi. Budaya politik yang diwarnai oleh
kerja sama atas dasar saling percaya antar warga masyarakatnya lebih mendukung
demokrasi daripada budaya politik yang diwarnai oleh rasa saling curiga,
kebencian, dan saling tidak percaya dalam hubungan antar warganya. Jadi, inti
budaya demokrasi itu adalah kerja sama, saling percaya, toleransi, menghargai
keanekaragaman, kesamaderajatan, dan kompromi
.
1)
Disposisi kewarganegaraan,
adalah
sikap dan kebiasaan warga negara yang menopang perwujudan kebaikan bersama
serta berfungsinya sistem demokrasi secara sehat. Sikap itu antara lain adalah
sebagai berikut:
a) Tanggung jawab pribadi dan sedia untuk
menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
b) Dalam keadaan sopan santun, hormat kepada
orang lain, dan penggunaan wacana yang beradab.
c) Murah hati terhadap sesama dan
masyarakat luas.
d) Menolong sesama.
e) Sabar dan gigih dalam mengejar tujuan
bersama.
f) Toleransi terhadap keanekaragaman.
g) Disiplin diri dan kesetiaan pada
aturan-aturan yang diperlukan untuk memelihara pemerintahan demokratis tanpa
tekanan dari otoritas di luar diri sendiri.
h) Sikap batin dan kehendak untuk menempatkan
kebaikan bersama diatas kepentingan pribadi.
i) sedia untuk berkompromi dan menerima
kenyataan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kadang-kadang saling
bertentangan.
a. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekitar
Demokrasi tidak akan datang dengan sendirinya dan budaya demokrasi tidak muncul
begitu saja, melainkan harus diajarkan dan ditanamkan sejak dini, mulai dari
lingkungan kecil, seperti keluarga sampai lingkungan besar, seperti negara
bahkan dalam hubungan internasional.
1) Contoh
penerapan demokrasi di lingkungan keluarga, antara lain adalah sebagai berikut.
a) Menghargai pendapat orang tua dan
saudara,
b) Bertanggung jawab atas
perbuatannya,
c) Musyawarah untuk pembagian kerja,
d) Bekerja sama untuk menyelesaikan
pekerjaan dan masalah yang ada,
e) Bersedia untuk menerima kehadiran
saudara-saudaranya sendiri, dan
f) Terbuka terhadap suatu
masalah yang dihadapi.
2) Contoh
penerapan budaya demokrasi di lingkungan masyarakat, antara lain adalah sebagai
berikut.
a) bertanggung jawab atas kesalahan
yang telah diperbuat,
b) Menghormati pendapat orang
lain yang berbeda dengannya,
c) Menyelesaikan masalah
dengan mengutamakan kesepakatan,
d) Bersedia hidup bersama
dengan semua warga negara tanpa membeda-bedakan,
e) Tidak merasa benar atau
menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain,
f) Menaati peraturan
lingkungan dan hukum yang berlaku, dan
g) Melibatkan diri dalam
upaya memecahkan persoalan bersama.
3) Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain
adalah sebagai berikut.
a) Menaati peraturan yang di buat oleh pihak
sekolah.
b) Menerima dengan ikhlas hasil kesepakatan,
c) Menghargai pendapat teman lain meskipun
pendapat itu berbeda dengan kita,
d) Bergaul dengan teman sekolah tanpa
diskriminasi,
e) Melibatkan diri dalam upaya memecahkan
persoalan bersama,
f) Menerima teman yang berbeda latar belakang
suku, budaya, ras, dan agama, dan
g) Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan
untuk menyelesaikan masalah.
Peran serta siswa dalam menerapkan budaya
demokrasi dapat dilakukan dengan kegiatan pemilihan umum melalui kegiatan di
sekolah, antara lain pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, pemilihan
tugas piket, pembagian ketua kelompok diskusi, dan pemilihan ketua panitia
olahraga/kesenian.
1) Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
a)
Mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b)
Menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c)
Selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
2) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai
berikut.
a)
Tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung,
b)
Menjaga ucapan yang dapat menyakiti hati
guru atau teman.
c)
Menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.
3) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah
sebagai berikut.
a)
Menjaga perkataan yang menyakiti hati orang lain,
b)
Bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan,
c)
Tidak membuat onaran di kampung.
b. Penerapan Budaya Demokrasi di Kehidupan Bernegara
Dalam kehidupan bernegara, penerapan budaya
demokrasi dapat dilakukan oleh para pemegang pemerintahan atau pemimpin
politik. Apabila tingkah laku pemerintah sesuai dengan budaya demokrasi,
pemerintahan ataupun lembaga- lembaga negara dapat berjalan secara demokratis
pula. Sebaliknya, apabila tingkah laku para pemimpin jauh dari budaya
demokrasi, pemerintahan atau lembaga-lembaga negara meskipun sudah dibuat
demokratis, tidak dapat berjalan dengan baik.
Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara adalah
sebagai berikut.
1) Berani bertanggung jawab terhadap sikap dan perbuatan yang
dilakukan,
2) Tidak memberi contoh perilaku kekerasan kepada warga,
3) Tidak saling menghujat, memfitnah, mengatakan buruk kepada sesama
pemimpin,
4) Sikap terbuka dan tidak berbohong kepada publik,
5) Sikap mengedepankan kedamaian pada masyarakat,
6) Perilaku taat pada hukum dan peraturan perundang-undangan,
7) Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah-masalah
kenegaraan,
8) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik,
9) Bersedia para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
pendapat warganya, dan
10) Bersedia menerima kekalahan secara dewasa dan ikhlas
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar