Selasa, 15 April 2014

KEWARGANEGARAAN





KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI


Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu  demos dan kratos. Demos adalah rakyat sedangkan kratos adalah kekuasaan. Demokrasi berarti kekuasaan dari rakyat. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan rakyat karena rakyatlah yang berkuasa sekaligus diperintah.
Pemerintahan dari rakyat artinya pemerintah suatu negara mendapat kepercayaan dari rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan atau kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi. Apabila pemerintah telah mendapat kepercayaan dari rakyat untuk memimpin negara, pemerintah tersebut dianggap telah sah. Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan negara itu dijalankan oleh rakyat. Walaupun dalam praktiknya pemerintahan dijalankan oleh pemerintah, orang-orang dalam pemerintah tersebut telah dipilih dan mendapat kepercayaan dari rakyat.
Pemerintahan untuk rakyat merupakan pemerintah yang menghasilkan dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Jika kebijakan yang dihasilkan hanya untuk kepentingan sekelompok orang dan tidak berdasarkan kepentingan rakyat, pemerintahan tersebut bukan pemerintahan demokratis.
Negara yang menganut asas kedaulatan rakyat atau demokrasi memiliki ciri sebagai berikut.
a.   Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kehendak rakyat.
b.  Adanya pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
c.   Adanya kekuasaan atau kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh lembaga yang bertugas mengawasi pemerintah.
d.  Adanya susunan kekuasaan badan atau lembaga negara ditetapkan dalam UUD negara.

3. Demokrasi sebagai Pandangan Hidup
       Demokrasi dapat dipahami tidak hanya merupakan bentuk pemerintahan dan sistem politik, tetapi merupakan sebuah pandangan atau sikap hidup yang dimiliki oleh warga yang menginginkan kehidupan demokrasi.
                Menurut John Dewey, ide pokok demokrasi adalah pandangan hidup yang dicerminkan dengan perlunya partisipasi dari setiap warga yang sudah dewasa dalam membentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan.
                Di Indonesia yang menganut sistem demokrasi, setiap kebebasan harus dipertanggungjawabkan, baik kepada Tuhan, masyarakat, bangsa, negara, maupun diri sendiri.

4. Nilai dan Budaya Demokrasi

a. Nilai Demokrasi
       Nilai-nilai demokrasi dibutuhkan untuk menjadi landasan atau pedoman berperilaku dalam negara demokrasi. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai nilai-nilai demokrasi.

1) Rusli Karim (1991)
Rusli Karim menyebutkan bahwa perlunya kepribadian yang demokratis meliputi inisiatif, toleransi, disposisi resiprositas, komitmen, kecintaan terhadap keterbukaan, tanggung jawab,
serta kerja sama keterhubungan.

2) Zamroni (2001)
Menurut  Zamroni, demokrasi akan tumbuh kokoh jika di kalangan masya- rakat tumbuh kultur dan nilai-nilai demokrasi, yakni toleransi, terbuka dalam berkomunikasi, bebas mengemukakan dan menghormati perbedaan pendapat, memahami keanekaragaman dalam masyarakat, saling menghargai, mampu mengekang diri, menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan, percaya diri atau tidak menggantungkan diri pada orang lain, kebersamaan dan keseimbangan.

3) Henry B. Mayo (1990)
Henry B. Mayo mengklasifikasikan 8 nilai demokrasi, yaitu pengakuan penghormatan atas kebebasan, pemajuan ilmu pengetahuan, penegakan keadilan, pengakuan dan penghormatan terhadap keanekaragaman, penggunaan paksaan sesedikit mungkin, pergantian penguasan secara teratur, penjaminan perubahan secara damai dalam masyarakat dinamis, serta penyelesaian pertikaian secara damai dan sukarela.

b. Budaya Demokrasi
      
            Masyarakat yang menerima dan melaksanakan secara terus menerus nilai-nilai demokrasi dalam kehidupannya akan  menghasilkan budaya demokrasi. Budaya politik yang diwarnai oleh kerja sama atas dasar saling percaya antar warga masyarakatnya lebih mendukung demokrasi daripada budaya politik yang diwarnai oleh rasa saling curiga, kebencian, dan saling tidak percaya dalam hubungan antar warganya. Jadi, inti budaya demokrasi itu adalah kerja sama, saling percaya, toleransi, menghargai keanekaragaman, kesamaderajatan, dan kompromi
.
1)      Disposisi kewarganegaraan,
            adalah sikap dan kebiasaan warga negara yang menopang perwujudan kebaikan bersama serta berfungsinya sistem demokrasi secara sehat. Sikap itu antara lain adalah sebagai berikut:
a)  Tanggung jawab pribadi dan sedia untuk menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
b)  Dalam keadaan sopan santun, hormat kepada orang lain, dan penggunaan wacana yang beradab.
c)   Murah hati terhadap sesama dan masyarakat luas.
d)  Menolong sesama.
e)  Sabar dan gigih dalam mengejar tujuan bersama.
f)   Toleransi terhadap keanekaragaman.
g)  Disiplin diri dan kesetiaan pada aturan-aturan yang diperlukan untuk memelihara pemerintahan demokratis tanpa tekanan dari otoritas di luar diri sendiri.
h)  Sikap batin dan kehendak untuk menempatkan kebaikan bersama diatas kepentingan pribadi.
i)   sedia untuk berkompromi dan menerima kenyataan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kadang-kadang saling bertentangan.

a. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekitar

            Demokrasi tidak akan datang dengan sendirinya dan budaya demokrasi tidak muncul begitu saja, melainkan harus diajarkan dan ditanamkan sejak dini, mulai dari lingkungan kecil, seperti keluarga sampai lingkungan besar, seperti negara bahkan dalam hubungan internasional.
1) Contoh penerapan demokrasi di lingkungan keluarga, antara lain adalah sebagai berikut.
     a)  Menghargai pendapat orang tua dan saudara,
     b)  Bertanggung jawab atas perbuatannya,
     c)  Musyawarah untuk pembagian kerja,
     d)  Bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada,
     e)  Bersedia untuk menerima kehadiran saudara-saudaranya sendiri, dan
     f)   Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi.

2) Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut.
     a)  bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat,
     b)  Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya,
     c)  Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kesepakatan,
     d)  Bersedia hidup bersama dengan semua warga negara tanpa membeda-bedakan,
     e)  Tidak merasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain,
     f)  Menaati peraturan lingkungan dan hukum yang berlaku, dan
     g)  Melibatkan diri dalam upaya memecahkan persoalan bersama.
3) Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain adalah sebagai berikut.
a)  Menaati peraturan yang di buat oleh pihak sekolah.
b)  Menerima dengan ikhlas hasil kesepakatan,
c)  Menghargai pendapat teman lain meskipun pendapat itu berbeda dengan kita,
d)  Bergaul dengan teman sekolah tanpa diskriminasi,
e)  Melibatkan diri dalam upaya memecahkan persoalan bersama,
f)  Menerima teman yang berbeda latar belakang suku, budaya, ras, dan agama, dan
g)  Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah.

     Peran serta siswa dalam menerapkan budaya demokrasi dapat dilakukan dengan kegiatan pemilihan umum melalui kegiatan di sekolah, antara lain pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, pemilihan tugas piket, pembagian ketua kelompok diskusi, dan pemilihan ketua panitia olahraga/kesenian.
1) Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
     a)  Mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
     b)  Menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
     c)  Selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.

2) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.
a)  Tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung,
b)  Menjaga ucapan yang dapat  menyakiti hati guru atau teman.
c)  Menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.

3) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.
a)  Menjaga perkataan yang menyakiti hati orang lain,
b)  Bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan,
c)  Tidak membuat onaran di kampung.

b. Penerapan Budaya Demokrasi di Kehidupan Bernegara
     Dalam kehidupan bernegara, penerapan budaya demokrasi dapat dilakukan oleh para pemegang pemerintahan atau pemimpin politik. Apabila tingkah laku pemerintah sesuai dengan budaya demokrasi, pemerintahan ataupun lembaga- lembaga negara dapat berjalan secara demokratis pula. Sebaliknya, apabila tingkah laku para pemimpin jauh dari budaya demokrasi, pemerintahan atau lembaga-lembaga negara meskipun sudah dibuat demokratis, tidak dapat berjalan dengan baik.
Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara adalah sebagai berikut.
  1) Berani bertanggung jawab terhadap sikap dan perbuatan yang dilakukan,
  2) Tidak memberi contoh perilaku kekerasan kepada warga,
  3) Tidak saling menghujat, memfitnah, mengatakan buruk kepada sesama pemimpin,
  4) Sikap terbuka dan tidak berbohong kepada publik,
  5) Sikap mengedepankan kedamaian pada masyarakat,
  6) Perilaku taat pada hukum dan peraturan perundang-undangan,
  7) Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan,
  8) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik,
  9)  Bersedia para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat    warganya, dan
10)  Bersedia menerima kekalahan secara dewasa dan ikhlas

Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar